Rabu, 23 September 2009

FUNGSI MAIN()

Program C++ memang tidak akan pernah lepas dari suatu fungsi/function. Hal ini karena merupakan ciri OOP. Sebuah program C++ minimalmemiliki satu fungsi yaitu main(). Fungsi ini merupakan awal program utama.Tulisan main() merupakan nama fungsi, sedangkan bagian yang diapit dengan { dan} disebut blok (tubuh fungsi). Dalam hal ini { merupakan tanda awal blok dan }adalah tanda akhir blok. Seperti halnya dalam Pascal, { dalam Pascal identikdengan BEGIN, sedangkan } identik dengan END. Perintah void bermakna bahwafungsi main() tidak mengembalikan nilai/value. Cara penulisan fungsi main()tidak mutlak seperti di atas. Berikut ini cara penulisan yang lain

#include
int main()
{
cout <<“Hello world.\n”;
return 0;
}

Referensi:

http://blogboleh.com/greedisland/80
Static

Sebuah class dapat mempunyai anggota berupa data atau fungsi static. Tidak seperti
obyek static pada scope file maupun blok, static dalam scope class mempunyai arti
linkage eksternal. Selain operator . dan operator ->, anggota class berupa data dan fungsi static dapat diakses dengan operator ::.

Anggota class berupa data static harus dinisialisasi sekali saja, diluar scope class,
yaitu dalam scope file tetapi tidak dalam file .h (header). Data static dalam scope class bukan merupakan bagian dari obyek class tersebut. Data static berlaku seperti halnya sebuah data global sebuah class, artinya hanya ada satu data static untuk semua obyek class tersebut.

Anggota class berupa fungsi static tidak mempunyai pointer this, karena hanya ada
satu fungsi static untuk semua obyek class tersebut. Tanpa pointer this, fungsi static tidak dapat mengakses anggota class lainnya yang non-static. Dengan demikian fungsi statik umumnya digunakan untuk manipulasi anggota class berupa data statik. Salah satu contoh pemakaian fungsi static adalah pola desain (design pattern) Singleton.
Sebuah class dapat menempatkan data static dalam member function maupun sebagai
anggota class seperti data member lainnya. Sebagai contoh,
class Base
{
public:
int countCalls()
{
static int count=0; //definisi static dalam member function
return ++count;
}
};
Semua class yang mewarisi (inherit) class Base tersebut juga mewarisi data static
tersebut, sehingga count akan bertambah jika countCalls() dipanggil melalui obyek
Base maupun Derived.
class Derived1 : public Base { };
class Derived2 : public Base { };
int main()
{
Derived1 d1;
Derived2 d2;
int d1_count=d1.countCalls(); //d1_count=1
int d2_count=d2.countCalls(); //d2_count=2
}

Referensi

[1]. Chuck Allison, “Code Capsules: Visibility in C”, C Users Journal vol. 12 no. 4.
[2]. Chuck Allison, “Code Capsules: Visibility in C++”, C Users Journal vol. 12 no. 4.
[3]. Bobby Schmidt, “Completing the Foundation”, C/C++ Users Journal vol. 13 no. 12
[4]. Dan Saks, “Storage Classes and Linkage”, C/C++ Users Journal vol 15 no.11
[5]. Dan Saks, “Storage Classes and Language Linkage”, C/C++ Users Journal vol 15
no.12
[6]. MSDN, Q243241 INFO: C++ Standard Noncompliance Issues with Visual C++ 6.0
[7]. MSDN, Q167748 PRB: Variable Scope in for-statement Extends Beyond Loop
[8]. G. Bowden Wise, “Statics: Schizophrenia for C++ Programmers”, ACM
[9]. Andrei Alexandrescu and Petru Marginean, “Generic: Simplify
Your Exception Safe Code”, C/C++ Users Journal C++ Experts Forum, December
1999.
[10].Bjarne Stroustrup, “The C++ Programming Language”, 3rd Edition, Addison-
Wesley, 1997

Selasa, 01 September 2009

Object Oriented Programming (OOP)

Nama : Yudha Wastu V.A.P
NPM : 0836010021

OBJECT ORIENTED PROGRAMMING

• Object-Oriented Programming (OOP) adalah sebuah pendekatan untuk pengembangan / development suatu software dimana dalam struktur software tersebut didasarkan kepada interaksi object dalam penyelesaian suatu proses/tugas. Interaksi tersebut mengambil form dari pesan-pesan dan mengirimkannya kembali antar object tersebut. Object akan merespon pesan tersebut menjadi sebuah tindakan /action atau metode. Bahasa pemrograman berbasis object menyediakan mekanisme untuk bekerja dengan:

§ kelas dan object

§ methods

§ inheritance

§ polymorphism

§ reusability

Object-oriented programs terdiri dari objects yang berinteraksi satu sama lainnya untuk menyelesaikan sebuah tugas. Seperti dunia nyata, users dari software programs dilibatkan dari logika proses untuk menyelesaikan tugas. Contoh, ketika kamu mencetak sebuah halaman diword processor, kamu berarti melakukan inisialisasi tindakan dengan mengklik tombol printer. Kemudian kamu hanya menunggu respon apakah job tersebut sukses atau gagal, sedangkan proses terjadi internal tanpa kita ketahui. Tentunya setelah kamu menekan tombol printer, maka secara simultan object tombol tersebut berinteraksi dengan object printer untuk menyelesaikan job tersebut.

Mengapa menggunakan OOP?

Mengapa OOP dibangun dalam sebuah paradigma yang luas untuk menyelesaikan masalah bisnis? Bahasa prosedural mengatur program dalam mode barisan linier yang bekerja dari atas ke bawah. Dengan kata lain, program adalah kumpulan dari tahapan yang dijalankan setelah yang lain berjalan. Programming tipe ini bekerja dengan baik untuk program kecil yang berisi code relative sedikit, tetapi pada saat program menjadi besar, mereka cenderung susah untuk di-manage dan di-debug. Dalam usaha untuk me-manage program, struktur programming diperkenalkan cara untuk mem-break down code-code tersebut melalui functions dan procedures.

Ini adalah sebuah langkah perbaikan, namun pada saat program dijalankan dalam sebuah fungsi bisnis yang kompleks dan berinteraksi dengan sistem lain, maka kelemahan dari struktur metodologi programming muncul kepermukaan meliputi:

1. Programs menjadi lebih susah untuk dimaintain.

2. Fungsi yang tersedia, susah untuk diubah tanpa harus mempengaruhi fungsi sistem secara keseluruhan.

3. Programming tidak baik untuk team development. Programmers harus mengetahui setiap aspek bagaimana program itu bekerja dan tidak menyebabkan terisolasi usaha mereka atas aspek yang lain dari sistem.

4. Butuh usaha yang keras untuk menterjemahkan Business Models dalam programming models. dll

Karakteristik OOP

Dalam section ini, kita akan melihat beberapa konsep dasar dan term-term yang umum untuk seluruh bahasa OOP.

Objects

Jika kita pikir maka kita sekarang hidup dalam sebuah dunia object-oriented. Kamu adalah object. Kamu berinteraksi dengan object lain. Untuk menulis tugas ini kami berinteraksi dengan object komputer. Ketika saya bangun pagi, saya merespon pesan suara object alarm jam. Faktanya, kamu adalah object dengan data-data seperti tinggi dan warna rambut. Kamu mempunyai metode-metode yang kamu akan lakukan, seperti makan dan berjalan.

Jadi, apa itu objects? Dalam term OOP, object adalah sebuah structure yang menggabungkan data dan prosedur untuk bekerja bersama-sama. Contoh, jika kamu tertarik dalam pelacakan data yang dihubungkan dengan produk, kamu akan menciptakan sebuah object produk yang bertanggung jawab untuk me-maintenance dan bekerja dengan data yang bersinggungan dengan produk. Jika kamu ingin kemampuan mencetak dalam aplikasi kamu, kamu harus bekerja dengan sebuah object printer yang bertanggung jawab untuk data serta metode yang digunakan untuk berinteraksi dengan printermu.

Abstraction

Ketika kamu berinteraksi dengan object-object di dunia ini, kamu sering hanya konsentrasi dengan sebuah bagian dari propertiesnya. Tanpa kemampuan untuk mensarikan/abstract atau menyaring untuk dibuang properties object yang asing / tidak ada hubungannya, maka kamu akan menemukan kesulitan untuk memproses informasi yang kebanyakan membombarding kamu. Sebagai hasil abstraction, ketika 2 orang berbeda berinteraksi dengan object yang sama, mereka sering setuju dengan bagian yang berbeda atas atribut. Ketika kami mengendarai mobil, kami perlu tahu kecepatan serta tujuan yang akan dicapai.

Karena mobil itu otomatis, maka kami tidak perlu tahu berapa RPMs dari mesinnya, jadi kami akan membuang informasi ini. Tapi informasi ini sangat diperlukan oleh mekanik atau pembalap.

Ketika membangun objects dalam aplikasi OOP, adalah penting untuk menggabungkan konsep abstraction ini. Jika kamu membangun aplikasi shipping, kamu harus membangun object produk dengan atribut seperti ukuran dan berat. Warna adalah contoh informasi yang tidak ada hubungannya dan harus dibuang. Tetapi ketika kamu membangun order-entry application, warna menjadi penting dan harus termasuk atribut object produk.


Encapsulation

Ciri penting lainnya dari OOP adalah encapsulation. Encapsulation adalah sebuah proses dimana tidak ada akses langsung ke data yang diberikan, bahkan hidden. Jika kamu ingin mendapat data, kamu harus berinteraksi dengan object yang bertanggung jawab atas dara tersebut. Dalam contoh inventory, jika kita ingin melihat atau mengupdate informasi atas produk, kita seharusnya bekerja melalui object produk. Untuk membaca data, kita mengirimkan pesan ke object produk, kemudian object produk akan membaca pesan dan mengirim pesan balik ke kamu.

Object produk mendefinisikan bahwa operasi dapat dilakukan pada data produk. Jika kamu mengirim pesan untuk memodifikasi data dan jika object produk menentukan bahwa permintaan itu valid maka permintaan tersebut akan dilakukan dan akan mengirimkan pesan balik bersama hasilnya.

Pikirkan mengenai Human Resource Department (HRD), yang meng-encapsulasi informasi mengenai karyawan. Mereka menentukan bagaimana data ini dapat digunakan da dimanipulasi. Setiap permintaan data karyawan atau permintaan untuk mengupdate datanya harus dijalankan melalui mereka. Contoh lain, network security. Setiap permintaan informasi security atau perubahan kebijakan security harus dilakukan melalui network administrator. Data security di-encapsulate dari user network.

Dengan melakukan encapsulasi pada data, berarti kamu membuat data dari sistemmu lebih secure dan terpercaya. Karena kamu mengetahui bagaimana data diakses dan operasi apa yang sedang berjalan pada data. Hal ini membuat maintenance program menjadi lebih mudah. Kamu juga dapat memodifikasi metode yang digunakan untuk kerja pada data, dan jika kamu tidak merubah bagaimana metode itu diminta dan tipe response dikirim balik, maka kamu tidak dapat merubah object lain dengan menggunakan metode tersebut. Pikirkan ketika kamu mengirim surat melalui pos. Kamu membuat permintaan ke kantor pos agar mengantar surat, dan bagaimana kantor pos menyelesaikannya kita tidak perlu tahu. Jika ada perubahan rute yang digunakan, maka hal itu tidak mempengaruhi keinginan untuk kirim surat lewat kantor pos. Kamu tidak perlu tahu prosedur internal yang digunakan oleh kantor pos untuk mengantar surat.

Polymorphism

Polymorphisms adalah kemampuan 2 buah object yang berbeda untuk merespon pesan permintaan yang sama dalam suatu cara yang unik. Contoh, saya melatih anjing saya dengan perintah untuk menggonggong dan juga saya melatih burung untuk merespon perintah saya untuk berkicau. Saya lakukan latihan untuk merespon kepada mereka dengan perintah lisan. Melalui polymorphism saya tahu bahwa anjing dan burung akan merespon dengan gonggongan atau kicauan.

Bagaimana hal ini berhubungan dengan OOP? Kamu dapat membuat objects yang dapat merespon pesan yang sama dalam implementasi yang unik. Contohnya, kamu dapat mengirim pesan print ke object printer yang akan mencetak pada printer, dan kamu juga dapat mengirim pesan yang sama ke object screen yang akan menuliskan pada screen monitor. Dalam OOP, kamu menerapkan tipe polymorphism melalui proses yang disebut overloading. Kamu dapat mengimplementasikan metode yang berbeda pada sebuah object yang mempunyai nama yang sama.

Inheritance

Banyak objects diklasifikasikan menurut hirarki. Contoh, kamu dapat mengklasifikasikan sebuah mobil yang mempunyai karakteristik umumnya mobil, seperti mempunyai ban, mesin, serta body. Keturunan berikutnya diklasifikasikan dengan atribut umum seperti ukuran, jumlah roda, isi silinder dll atau mengklasifikasikan mereka atas dasar daya angkutnya. Contoh, ada kendaraan komersial atau kendaraan pribadi, ada truk atau mobil penumpang. Kamu menggunakan inheritance dalam OOP untuk mengklasifikasikan objects dalam program sesuai karakteristik umum dan fungsinya. Hal ini akan membuat pekerjaan bersama object lebih mudah dan lebih intuitif. Hal ini juga membuat programming lebih mudah karena memungkinkan kita untuk mengkombinasikan karakteristik umum kedalam object parent dan mewariskan karakteristik ini ke child object.

Aggregation

Aggregation adalah kondisi ketika object berisi gabungan dari object-object yang berbeda dan bekerja bersama. Contoh mesin pemotong rumput terdiri dari object roda, objects mesin, object pisau dll. Object mesinpun merupakan gabungan dari berbagai object. Kemampuan untuk menggunakan aggregation dalam OOP adalah satu feature yang powerful yang memungkinkan model menjadi akurat.